Sabtu, 09 Oktober 2010

Susu kambing menyembuhkan Asma

Ida Rahmawati panik bukan kepalang ketika wajah buah hatinya Sekar Ayu Dyah Larasati membiru. Mata bocah 5 tahun itu terpejam. Napasnya tersengal-sengal seperti tercekik. Berkali-kali Ida menepuk-nepuk pipi anaknya, tetapi Dyah tak merespon. Ia bergegas membawa Dyah ke Rumah Sakit Usada Insani, Tangerang, Provinsi Banten. Diagnosis dokter, siswa Taman Kanak-kanak itu mengidap asma.
Bayangan 5 tahun silam melintas di
benak Ida Rahmawati. Ia ingat
persis, ‘pada umur 6 bulan, Dyah kerap batuk-batuk dari jam 02.00
sampai 04.00,’ ujar Ida. Dokter hanya meresepkan sirop obat
batuk dan antibiotik. Beberapa
bulan berselang, timbul gatal-gatal
pada kulit. Ia pun kembali
memeriksakan Dyah ke dokter.
Hasilnya, Dyah divonis alergi susu sapi. Oleh karena itu Ida
mengganti susu bubuk sapi
dengan susu bubuk kedelai.
Penggantian itu memang
menghilangkan gatal-gatal pada
kulit Dyah. Namun batuk pada malam hari tak kunjung reda. Bahkan setahun kemudian,
batuknya semakin parah. Napas
tersengal-sengal seperti tercekik.
Ida Rahmawati menyambangi
dokter lain untuk mengetahui
penyebab batuk berkepanjangan itu. Saat itulah ia tahu, Dyah
mengidap asma karena alergi susu
sapi. Sejak diagnosis asma itulah,
Dyah yang saat itu berusia 2,5
tahun mengkonsumsi puyer
antialergi 6 kali sehari. Kebiasaan itu berlangsung hingga Dyah
berusia 7 tahun. Untuk
memberikan pertolongan segera,
Ida menyiapkan alat bantu
pernapasan nebulizer dan tabung
oksigen ukuran 80 cm. StresObat dan piranti itu tak juga membantu kesembuhan Dyah.
Buktinya ia sering opname karena
serangan asma. ‘Obat dan nebulizer sudah tidak mampu
menolongnya,’ ujar sang bunda. Hampir setiap 6 bulan Dyah
dirawat di rumahsakit selama 2-3
hari. Asma Dyah kambuh terutama
saat udara panas. Di sekolah yang
dilengkapi pendingin ruangan,
asma Dyah tak pernah kambuh. Namun, begitu pulang karena
udara panas napasnya terengah-
engah. Menurut dr Mohamad Soleh, asma
bisa kambuh salah satunya bila
dipicu stres. Stres bisa secara fisik
maupun psikis. Stres fisik bisa
karena panas, dingin, lelah atau
karena penyakit lain. Asma Dyah kambuh saat udara panas bukan
udara dingin seperti asma pada
umumnya. Menurut dr Imelda
Magaritha asma adalah gangguan
pernapasan karena alergi.
Gangguan itu berupa penyempitan saluran pernapasan yang
menghambat udara keluar dari
paru-paru. Asma dapat kambuh
jika sistem kekebalan terpicu oleh
penyebab alergi. Penyebab alergi
berbeda setiap individu, misalnya alergi susu sapi, udara dingin, debu
atau stres. Ketika upaya penyembuhan secara
medis tak menggembirakan, Ida
mencoba pengobatan tradisional.
Atas saran kerabatnya, ia
memberikan berbagai obat
tradisional seperti hati kelelawar, hati kura-kura, dan hati unta pada
waktu yang berbeda. Dosisnya 50
gram 3 kali sehari. Sayang,
kesembuhan itu belum juga
muncul. ToleransiPada Oktober 2005, seorang rekan menyarankan untuk
mencoba susu kambing. Barharap
kesembuhan pada anaknya, Ida
pun menuruti saran itu. Ia
memesan 10 liter dengan harga
15.000 per liter. Susu kambing dikemas 200 ml, Ida mesti
memanaskannya sebelum
memberikan susu itu kepada Dyah.
Sekali minum Dyah menghabiskan
200 ml dengan frekuensi 3 kali
sehari. Efek terlihat pada 3 bulan pertama. Batuk pada malam hari
mereda dan napas tersengal tidak
terdengar lagi. Setelah 3 bulan mengkonsumsi
susu kambing, asupan puyer
antialergi dihentikan. Pada 3 bulan
kedua susu kambing diberikan
hanya 2 kali sehari. Untuk
selanjutnya sampai sekarang Dyah tetap meminum susu kambing,
tapi cukup sekali sehari. Setelah
rutin mengkonsumsi susu kambing,
setahun terakhir asma Dyah tidak
pernah kambuh. Tidak ada lagi
acara bolak-balik ke rumahsakit. Nebulizer yang setia memberi
oksigen pun teronggok di sudut
kamar. Yang terpenting, gadis cilik berusia
9 tahun itu sudah bisa tertawa
lepas saat bermain dengan teman-
temannya. Tidak akan terdengar
lagi larangan ibunya untuk
menahan tawa dan gerakan kala asyik bermain. Bagaimana duduk
perkara susu kambing mengobati
asma? dr Imelda Margaritha
menuturkan susu kambing
meningkatkan daya tahan tubuh.
Itu lantaran kandungan mineral berupa magnesium, klorida dan
selenium yang bagus untuk
metabolisme tubuh. Susu kambing biasanya dikaitkan
dengan asma karena alergi susu
sapi. Jika seseorang alergi susu
sapi, sebenarnya dia alergi dengan
gula atau protein dalam susu sapi
atau dikenal dengan sebutan ? A1 kasein; susu kambing, betakasein.
Susu kambing hanya mengandung
4-4,1% gula laktosa sehingga
masih ditolerir untuk orang yang
alergi laktosa. Bandingkan dengan
kadar laktosa susu sapi yang berkisar 4-7%. Jadi, penderita asma sembuh atau
reda setelah minum susu kambing,
berarti dia alergi dengan
komponen yang ada pada susu
sapi atau produk dari susu sapi.
Jika tidak reda, maka pemicu asma bukan karena alergi dengan
komponen tadi. Susu kambing bisa dikonsumsi
dalam bentuk cair, bubuk bahkan
tablet. Dalam hal kestabilan zat
aktif (protein, mineral, vitamin),
susu kambing tablet lebih stabil
daripada bubuk dan cair. Apa pun pilihannya, susu kambing terbukti
mujarab mengatasi asma seperti
yang dialami Sekar Ayu Dyah
Larasati. sumber:racik.wordpress.com/2007/05/19/asma-hilang-terempas-susu-kambing/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar